Postingan

Menampilkan postingan dengan label SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA (BAHASA INDONESIA)

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #86 : TEMAN YANG MENGENDARAI MOTOR

  Salah seorang temanku meninggal dalam kecelakaan motor di lereng gunung yang konon berhantu. Kematian temanku belum tentu ada hubungannya dengan hantu tadi, ini karena kawasan tersebut memang sudah dikenal sebagai lokasi yang sering terjadi kecelakaan motor.   Sekitar setahun setelah kematiannya, kami semua berkendara di tengah malam dan kebetulan melewati lereng gunung tempat teman kami mengalami kecelakaan.   "Tak jauh di depan sana itu lokasi dia meninggal dalam kecelakaan."   "Serius? Di dekat sini?”   Kami semua sedang berbincang-bincang. Tiba-tiba, sebuah sepeda motor muncul di depan mobil kami.   "Sejak kapan ada motor itu?"   Mobil kami di belakang sepeda motor untuk beberapa saat, dan mulai terasa terganggu lantaran menghalangi jalan.  "Salip! Salip!"   Didorong sorakan kami, temanku yang mengemudikan mobil pun tergerak untuk menyalipnya.   Diinjaknya pedal gas untuk mempercepat laju, sepeda motor pun ikut berakselerasi.   Mobil kami terus

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #80 : GADIS YANG MENERJUNKAN DIRI

  Pacarku bilang, ia pernah menyaksikan suatu pemandangan yang membuat bergidik di sebuah pusat perbelanjaan dalam kota.   Di mata pacarku yang notabene sensitif akan alam gaib, dirinya yakin bahwa kejadian yang ia lihat di pusat perbelanjaan itu ialah arwah seorang gadis yang bunuh diri dengan cara menerjunkan diri.   Disaksikannya siluet seorang gadis melompat dari lantai atas pusat perbelanjaan itu. Siluet yang jatuh lurus ke bawah kemudian hilang secara tiba-tiba sesaat sebelum menyentuh tanah. Setelah beberapa saat, siluet yang menghilang tadi muncul lagi di lantai teratas. Pemandangan aksi menerjunkan diri ini terus berulang.   "Cewek yang melompat bunuh diri itu pasti tidak tahu kalau dia sudah mati. Jiwanya sudah buncah sewaktu dia terjun, jadi kesadarannya terus terjebak di ketakutan saat dia melompat."   Pacarku menambahkan, "Maka dari itu, jangan pernah bunuh diri."   Sehabis mendengarkan cerita ini, sebulan pun berlalu. Seorang temanku kemudian pernah be

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #90 : MAKAM SANG KEKASIH

  Sewaktu diriku sedang saking antusiasnya membuat film mahasiswa, seorang aktor paruh baya yang berpartisipasi di dalamnya pernah menceritakan kisah ini kepadaku sambil minum-minum dan mengobrol.   Saat itu, ia sedang menyambangi Kyoto untuk syuting film. Sayangnya, turun hujan dan proses syuting terpaksa dihentikan, ia pun memanfaatkan kesempatan ini sebagai hari libur dengan berjalan-jalan ke pinggiran Kyoto seorang diri untuk menikmati pemandangan musim gugur.   Dirinya menyusuri Kyoto di tengah hujan gerimis, mengagumi dedaunan merah di sana, dan secara tiba-tiba terlintas sosok seorang wanita di benaknya.   Itu sudah lama sekali. Dirinya dan wanita itu saling mencintai, namun mereka tak dapat bersatu karena penolakan keras dari orang tua mereka.   Mengapa tiba-tiba terkenang dirinya? Mungkin karena kampung halamannya di Kyoto! Di mana dia sekarang? Bagaimana pula kabarnya sekarang? Pastilah dia sudah menikah dan menjalani hidup bahagia, bukan? Memikirkan hal ini, dirinya tak dap

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #83 : CETAKAN DI TENGAH MALAM

Gambar
  Ada sebuah gedung apartemen di Tokyo (wilayah Takashimadaira) yang terkenal sebagai tempat orang sering melakukan bunuh diri. M-ko-san, seorang wanita reporter lepas, tinggal di salah satu unit bangunan tersebut.   Di suatu malam, M-ko-san selesai mengetik naskah pada komputer pribadi kesayangannya dan bersiap untuk tidur.   Hingga tengah malam, tiba-tiba ia terbangun karena suasana yang tak biasa di dalam kamar.   Ketak , ketak , ketak ,   ketak ,   ketak   ...   ketak ,  ketak , ....   Komputer pribadinya mengeluarkan suara-suara kecil.   "Hah?"   Ia menyalakan lampu dan menyaksikan papan tik komputer pribadinya bergerak naik turun, seolah-olah ada sosok tak kasat mata yang mengoperasikannya.   Ketak , ketak , ketak  ... k etak ,  ketak ,  ketak ,  ketak  ....   Dirinya berdiri terpaku berhadapan dengan komputer, nyaris tak dapat memercayai mata kepalanya sendiri. Kemudian, giliran alat pencetak yang mengeluarkan bunyi "kriiit kriiit", seolah sedang mencetak s

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #88 : BOLA API DI PANTAI

  Istri seorang temanlah yang menceritakan ini.    Suatu sore di musim panas saat orang itu masih kecil, ia sedang bermain di tepi laut dekat rumah ketika dirinya secara mendadak melihat sebuah obyek berupa bulatan merah yang melayang di udara di atas permukaan laut.    Awalnya ia mengira itu adalah bendera Jepang yang besar.   Setelah bermain sebentar, ia mendongak dan menatap obyek yang tampak seperti lambang nasional Jepang itu lagi. Matahari jelas sudah terbenam di barat, namun lingkaran merah masih melayang pada tempatnya.   Dirinya kemudian membuat tumpukan pasir dan bermain dengannya. Hari mulai gelap dan sudah waktunya pulang. Dipandanginya obyek bulat merah itu lagi, lingkaran itu mulai berputar.   Tidak jelas apakah obyek tersebut berbentuk bola ataukah lingkaran datar. Lingkaran merah yang kini berada di kegelapan itu bagaikan bola api yang menyala-nyala, bahkan pepohonan di sekitarnya pun turut menyala merah.   Apaan, sih, itu?   Didekatinya bulatan merah, dengan berdiri tu

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #78 : ANAK YANG MENGHAMPIRI DI RUMAH SAKIT

  Seorang kerabat teman baikku dirawat di Rumah Sakit H di Osaka-shi karena meningitis.   Pada tengah malam saat pria ini dirawat, datanglah seorang anak kecil ke bangsal perawatan.   Anak ini adalah gadis cilik yang lucu dengan poni di dahi, mengenakan kimono, dan memegangi sebuah bola di tangannya—tidak, sebenarnya ia tidak melihatnya secara jelas. Ini karena dirinya tak bisa mengangkat kepala sama sekali.   Namun, dikatakan bahwa ia benar-benar melihatnya. Gadis cilik itu berdiri tegak di samping ranjang rumah sakitnya, seraya terus menatapnya.   "Ini sudah larut, pulanglah. Cepat pulang!"   Entah mengapa, usai mengucapkan kalimat itu kepada si gadis cilik, ia segera pindah ke tempat tidur sebelah dan menatap pasien yang terbaring di sana sepanjang malam.   Keesokan paginya, pasien di tempat tidur sebelah meninggal dunia.   Pada malam berikutnya, si gadis cilik muncul lagi.   Kali ini si pria mendengar suara "puuuk puuuk" dari bola yang dipantulkan.   " Ah,

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #82 : MENGHILANGNYA WISKI BERCAMPUR AIR

  Usai menghadiri pemakaman salah seorang teman, lima orang kawan termasuk S-san memutuskan untuk mengadakan pesta minum kecil-kecilan demi mengenang sang mendiang yang memang gemar minum-minum. Mereka memesan enam kursi, satu dimaksudkan untuk mendiang teman mereka itu, kemudian menuangkan segelas wiski bercampur air untuk kursi tersebut.   Suasana masih sangat serius pada awalnya, namun seiring bertambah kuatnya pengaruh alkohol, mereka semua kian bergolak dalam perbincangan. Barulah kemudian mereka sadari bahwa gelas wiski bercampur air di tempat orang yang telah tiada itu telah kosong, menyisakan es batu saja.   "Hoi, siapa yang salah ambil minuman?"   Setelah salah seorang ini bertanya, dituangkannya wiski lagi ke dalam gelas itu.   Semua orang berbincang kembali hingga lupa diri, dan secara sontak menemukan bahwa gelas tadi sudah kosong kembali.   Situasi serupa terjadi dua atau tiga kali berturut-turut, kelompok itu pun mulai merasa ada yang tidak beres.   Penasaran ak

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #84 : MALAM MAHYONG

Gambar
  Editor sebuah majalah menceritakan kepadaku sebuah cerita yang terjadi belum lama ini.   Ada seorang rekan kerja yang terjebak hutang lantaran kegemarannya bermain judi mahyong. (Foto dari IDN Times)   Rekan yang berhutang ini sudah lama tidak menunjukkan wajah, yang membuat semua orang sedikit khawatir. Suatu malam, ketika rekan-rekan lain hendak memulai bermain mahyong, pria tersebut muncul secara tak terduga.   Ia meminta mereka untuk mengizinkannya bergabung, yang mana ditolak pada awalnya.   "Kalau kau kalah, kau tidak bakal membayar, kami tidak mau!"   Namun, si pria bersikeras bahwa ia pasti akan memenangkan uang malam ini. Mendengar ia berkata demikian, mereka semua setuju dengan berat hati untuk membiarkannya ikut serta.   Sesuai dugaan, lagi-lagi ia mengalami kekalahan telak. Namun, selain uang kekalahan yang belum terbayar di malam itu, ia pergi usai melunasi seluruh hutang-hutangnya di masa lalu.   Mereka semua pun berpikiran, "Sungguh, ini ibarat matahari

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #81 : SEPEDA BONCENG

  Seorang wanita selalu melewati sebuah taman besar di kota s etiap hari sepulang kerja.   Suatu malam di musim panas, kondisi taman dipenuhi pasangan yang saling berpelukan dan berbincang dengan ceria. Karena masih lajang, wanita ini berjalan menerobos taman dengan penuh perlawanan. Tiba-tiba datanglah sebuah sepeda bonceng dari arah berlawanan.   Ada sepeda tanpa lampu yang dinyalakan muncul di bawah lampu penerangan taman, awalnya ini memang tak mengherankan. Namun, ketika sepeda tersebut semakin dekat, ia menyadari ada yang tidak beres.   Mengapa dapat diketahui dari kejauhan bahwa itu adalah sepeda bonceng? Karena terdapat dua wajah yang terlihat dari depan. Dengan kata lain, ada wajah lainnya di atas kepala orang yang mengayuh sepeda di hadapan si wanita. Ia yakin bahwa orang yang di belakang duduk di jok bonceng, akan tapi inilah yang tidak beres. Orang yang duduk di jok bonceng meletakkan tangannya di bahu orang yang duduk di jok depan, namun posisi tangan dan wajahnya sungguh

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #77 : POHON ARA

  Di dekat perlintasan sebidang dekat Stasiun Shojaku di Jalur Kereta Hankyu, ada sebuah pohon ara.   Cabang-cabang pohon ini membentang dari salah satu dari tiga rumah satu lantai yang bersebelahan, menjulur miring menuju perlintasan sebidang. Karena mengganggu lalu lintas kereta, petugas stasiun terpaksa memangkas cabang-cabangnya. Namun tiap kali dipangkas, akan terjadi kecelakaan lalu lintas di sekitar situ. Mobil beradu dengan kereta, sepeda tertabrak kereta hingga mengakibatkan korban luka-luka atau korban jiwa, serta hewan yang tertabrak mobil—insiden sedemikian itu seolah tanpa akhir. Karena kecelakaan pasti terjadi setelah memangkas cabang dan daun, akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan umum untuk meminta seorang biksu mengadakan upacara doa sebelum memangkas cabang dan daun.   Telah lama beredar rumor di masyarakat setempat bahwa rumah satu lantai yang berletak di tengah tiga rumah satu lantai yang bersebelahan itu merupakan rumah terkutuk. Orang-orang yang menghuni rumah i

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #75 PILAR DI TOKONOMA

Gambar
  Kisah ini terjadi di Prefektur Nara.   Ada sebuah keluarga yang baru saja membangun rumah. Namun, setelah rumah baru selesai dibangun, salah satu anggota keluarga sering kali mengalami demam dan sakit tanpa sebab yang jelas. Setelah si pesakit beristirahat sementara hingga akhirnya sembuh, seorang lainnya jatuh sakit. Selain itu, orang yang terbaring sakit di tempat tidur selalu dihantui mimpi buruk sehingga membuat anggota keluarga yang merawatnya sedemikian khawatir. Akan tetapi, ketika si pesakit terbangun dari tidur, ia sama sekali tak dapat mengingat mimpi buruknya.   Semenjak rumah baru dibangun, keluarga ini mengalami situasi demikian secara berkelanjutan.   Beberapa hari lalu, giliran sang kepala keluargalah yang juga jatuh sakit.   Seorang teman laki-laki yang datang menjenguk, menggerutu, "Ini salah posisi!"   Keluarga si pesakit bertanya kepadanya apa dimaksud salah, kemudian didapatinya sang teman dari wilayah selatan itu menatap lurus ke arah sebuah pilar yang

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 9 : TIGA KISAH TENTANG TUMBUHAN

  Tumbuhan adalah makhluk hidup.   Namun pemahaman dasar ini menjadi semakin lemah akhir-akhir ini.   Permasalahan kerusakan hutan telah menjadi isu lingkungan hidup yang mendapat perhatian global saat ini. Kita bisa dengan entengnya mengatakan : "Banyak tanaman yang sedang mengalami pembantaian". Sejauh mana para pengelola hutan dan konsumen kayu menyadari masalah ini?   Ada satu cerita tentang seorang wanita yang gemar menghias kamarnya dengan bunga kering. Kamarnya dipenuhi bunga-bunga kering di mana-mana. Pemandangan seperti itu memberi kesan aneh kepada pemerhatinya, seakan "bunga kering sebenarnya adalah mumi tanaman". Kendati cerita ini tidak bermaksud menyalahkan si wanita, namun ini patut direnungkan.   Dalam proses mengumpulkan cerita-cerita ini, aku juga teringat sebuah kejadian.   Ini terjadi di saat adik perempuanku menikah.   Aku sedang membantu adikku pindahan. Ada sebuah karangan bunga segar pemberian orang lain, dan adikku tidak tahu mesti diapakan.

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #76 : POHON YANG BERURAI AIR MATA

  Seorang wanita yang pernah bekerja denganku memiliki ketajaman indera yang kuat, terkadang ia mengatakan hal-hal yang sangat mengejutkan.   Dirinya sangat suka bermain pisau ketika masih kecil, sering kali ia memotong ini itu bersama teman-temannya. Namun lambat laun, ia merasakan bahwa benda yang dipotong seperti mengirimkan pesan "hentikan! hentikan ..." padanya.   Terutama saat memotong pohon kecil.   Jika ia memotong dahan dan daun, tidak ada kelainan. Ini karena dahan dan daun ibarat rambut dan kuku manusia, terkadang memang perlu dipangkas.   Namun jika ia memotong batang pohon secara sembarangan, maka akan keluar banyak getah dari luka di batang pohon tersebut, sehingga pohon tersebut nampak seperti sedang menangis. Anehnya, meski anak-anak lain memotong batang pohon secara sembarangan seperti dirinya, fenomena yang sama tidak terjadi.   "Pasti tanaman-tanaman itu juga tahu kalau hanya aku yang bisa merasakan ini, kan?" ucapnya.   Sejak saat itu, ia sering

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 10 : TIGA BELAS KISAH TENTANG ORANG YANG TELAH TIADA

  Apa yang terjadi setelah seseorang meninggal dunia?   Tentunya, ini merupakan pertanyaan yang tak dapat dijawab.   Namun, kisah-kisah dalam bab berikut akan memberi tahu kita bahwa setelah kematian, kesadaran dapat ditransmisikan dalam beberapa bentuk.   Suatu ketika, aku sedang duduk di kursi penumpang sebuah mobil boks, tiba-tiba saja terdengar suara "gubrak" akibat tabrakan. Sesadarnya kembali, aku mendapati diriku duduk di dalam mobil boks yang penyok, tubuhku berlumuran darah. Di saat itulah aku menyadari sesuatu yang teramat mendalam : "Karena diriku masih hidup, aku mengetahui bahwa diriku telah mengalami kecelakaan mobil. Andai aku mati dalam kondisi ini, mungkin aku takkan mengetahui bahwa diriku telah mengalami kecelakaan mobil, dan takkan mengetahui bahwa diriku telah mati, dengan kesadaran yang masih berada dalam awang-awang kecelakaan mobil dan terombang-ambing di sekitar tempat kejadian".   Pemandangan dalam kematian seperti apa yang disaksikan oleh

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #74 : JALAN BERCABANG

  Di belakang kampung halaman pacarku terdapat sebuah gunung yang ditumbuhi hutan bambu lebat. Terdapat pula sisa-sisa bunker perlindungan serangan udara pada bagian lereng gunungnya.   "Kamu jangan sekali-sekali main ke sana!"   Saat pacarku masih seorang gadis kecil, orangtuanya selalu melarangnya menginjakkan kaki di gunung itu.   Suatu sore, saat sedang bermain di halaman rumahnya, ia tiba-tiba mendengar : "Kemari ... kemari ...."   Suara panggilan seorang wanita yang datang entah dari mana.   "Ada yang memanggil! Aku yang dipanggil, ya?"   Ia berjalan ke arah suara itu, melewati ladang sayur, hingga sampai pada jalan setapak di tengah sawah. Namun, tak sesosok pun yang terlihat.   "Mungkin asal suaranya dari gunung, ya?"   Ia pun melenggang ke hutan bambu dengan santai.   Sebuah gua tampak di depan matanya.   Inilah kali pertama ia menerobos tempat terlarang ini.   "Enggak boleh! Kalau masuk, pasti dimarahi orang dewasa."   Ia leka

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #71 : ANTARA PUKUL 5 HINGGA PUKUL 5 LEWAT 15 MENIT

  Hal ini agak membingungkan. Terlebih lagi, teman-teman yang mengalami kejadian ini bersamaku tidak terlalu menganggapnya serius. Sepertinya hanya aku saja yang sangsi.   Terjadinya ketika aku masih mahasiswa. Berlokasi di sudut lantai dua asrama mahasiswa bergaya barat di Universitas C di Kyoto. Saat itu, beberapa mahasiswa termasuk aku tengah berkumpul di salah satu kamar asrama sambil ngobrol-ngobrol. Kami semua sengaja menyambangi Kyoto untuk menonton film semalam suntuk, dan sebelum jam pemutaran dimulai, kami berkumpul di kamar asrama teman ini untuk menghabiskan waktu. Rencana kami untuk mulai berangkat bersama ialah tepat pukul 5.   "Aku juga ikut! Kalau sudah jam lima, jangan lupa bangunkan aku, ya!"   Usai A-kun menyampaikan pesannya, ia kembali ke kamarnya di lantai satu untuk tidur. A-kun juga tinggal di gedung asrama ini. Lantaran habis begadang malam harinya untuk menulis laporan, ia baru bisa memejamkan mata siang hari itu.   Akhirnya waktu menunjukkan pukul l

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #70 : PENJAJA RAMEN DI RUMAH SAKIT

  Seorang desainer, S-san, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.   Sesadarnya ia kembali, ia mendapati dirinya yang terbaring di ranjang rumah sakit. Kendati luka yang didapat tidak terlalu serius, sekujur badannya terasa seperti kena pukul, terutama bagian dada, terasa begitu sesak.   Malamnya, ketika tenaganya telah pulih, ia mulai diserang rasa lapar.   Namun, waktu makan di rumah sakit sudah lama berlalu, semua menu yang dihidangkan hambar dan tidak nikmat pula. Pokoknya tak seorang pun mampu terlelap sembari menahannya!   Saat laparnya kian berkecamuk hingga tak tahu mesti berbuat apa, ia mendengar teriakan penjual ramen keliling.   Beruntunglah, tempat tidurnya berada dekat jendela.   "Tukang ramen! Aku di rumah sakit, aku susah bergerak, bisa tolong dibawakan ke jendela?"  "Bisa!" jawab si penjaja ramen.   Selang beberapa saat, semangkuk ramen dimasukkan melalui jendela.   "Maaf menunggu lama, silakan disantap."   "

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #73 : ZERO-SEN

Gambar
  Ceritanya terjadi sekitar tahun ke-44 atau ke-45 Era Showa.   Aku masih duduk di bangku sekolah dasar kala itu, dan sedang keranjingan gim perang sepanjang hari.   Pada masa itu pula, di semua tempat bisa dijumpai manga, film, serta anime berlatarkan Perang Dunia II, yang membangkitkan semangat petualangan para anak laki-laki. Kapal perang, tank, jet tempur, dll. yang muncul di dalamnya merupakan model paling canggih pada masa itu. Kamarku pun dipenuhi dengan berbagai model kit plastik pesawat tempur, semisal "Rei-shiki Kanjo Sentoki", "Hayabusa", "Shiden", "Shiden-Kai", "Raiden", "Hien", lalu kapal perang, kapal induk, kapal penjelajah, serta kapal perusak yang diperkecil dengan proporsi yang akurat, dan merupakan bagian dari armada angkatan laut masa lalu. Aku juga hafal secara baik setiap detil dari pesawat dan kapal tempur ini, mulai dari nama resmi, daya mesin, jangkauan, laju maksimum, persenjataan, masa aktif hingga p

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #72 : DIMENSI RUANG HANGAT

  Ceritanya terjadi di unit apartemen milik H-san di Tokyo.   Ia sedang berdiri di rumah sambil meregangkan tubuhnya lebar-lebar, ketika tangan kanannya tiba-tiba menyentuh sebuah aliran udara hangat.   "Hah?" H-san lekas menarik kembali tangan kanannya.   Pasalnya suhu udara di dalamnya berbeda jauh dengan tempat lain.   Dicermatinya secara seksama ke arah tempat tersebut, di dekat langit-langit, ada sebuah "gumpalan uap" berdiameter sekitar dua puluh sentimeter.   Ia menyentuh permukaan "gumpalan uap" tersebut dengan tangan dan menemukan bahwa udara di sana memang lebih hangat ketimbang udara di sekitarnya. Ia pun memasukkan tangannya ke dalam "gumpalan uap" itu, melewati gas hangat di dalamnya, dan di ujung lain, terasa kembali ke suhu ruangan normal.   Tepat ketika ia merasa mustahil, "gumpalan uap" itu mendadak raib.   Semenjak itu, H-san selalu mendapati "gumpalan uap" yang melayang di dekat langit-langit sekali atau dua

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 8 : ENAM KISAH TENTANG MISTERI DIMENSI RUANG

  Dunia yang kita tinggali adalah dunia tiga dimensi. Ada hukum-hukum tetap di sini. Jika ingin berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, ter kecuali berjalan kaki, kita  harus menggunakan suatu alat transportasi. Saat menemui hambatan, jika tak dapat disingkirkan, kita harus mengambil jalan berputar untuk melaluinya. Kendala waktu juga tidak dapat diatasi. Dan bilamana terjadi hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, dimensi yang ditempati manusia akan berpindah sementara ke dimensi lain.   Sederhananya, ini seperti kisah-kisah dalam fiksi ilmiah. Hal-hal yang semula berada di dunia tiga dimensi tiba-tiba menghilang, dan hal-hal yang seharusnya tidak berada di dunia tiga dimensi tiba-tiba muncul, fenomena yang tidak masuk akal ini telah melampaui apa yang dapat kita pahami, akan tetapi, mungkin inilah yang disebut deformasi spasial, intervensi dari dimensi lain.   Mungkin fenomena deformasi spasial ini sering terjadi dalam kehidupan kita, hanya saja kita tidak menyadarinya. • KISAH