Postingan

Menampilkan postingan dengan label SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA (BAHASA INDONESIA)

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #14 : SEDAN COKELAT

  Kisah berikut terjadi sepuluh tahun lalu ketika temanku pergi ke Kyushu untuk berbulan madu.   Suatu malam, pasangan pengantin baru ini berkendara melewati Nichinan Kaigan Road Park. Menurut yang telah direncanakan, mestinya mereka sudah sampai di hotel dari jauh-jauh waktu, namun mereka agak terlambat tiba lantaran terlalu banyak singgah di sepanjang perjalanan. Sebelah kiri Road Park merupakan pegunungan, sementara lautan di sebelah kanannya. Visibilitas di sepanjang jalan ini sangat baik sehingga lampu depan kendaraan yang datang dari arah berlawanan maupun lampu belakang kendaraan yang berada jauh di depan dapat terlihat dengan jelas. Hanya saja, jumlah kendaraan yang lalu-lalang sangat sedikit, membuat perjalanan di jalan ini terkesan sunyi.   Tiba-tiba, sebuah sedan berwarna cokelat melaju cepat di belakang mereka. Pasangan pengantin baru ini sedang melaju sangat kencang agar bisa segera sampai di hotel, namun lampu belakang sedan yang telah menyodok ke depan mereka itu sudah t

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #22 : WANITA DI DALAM BUS

  Cerita ini terjadi ketika dua orang mahasiswa sedang berkendara dengan mobil menuju tempat kerja paruh waktu.   Sekitar pukul sepuluh malam, mobil melaju di sepanjang jalan tanggul Sungai Ikari menuju Osaka-shi.   Lampu depan tiba-tiba menyinari pemandangan yang janggal—tidak, jika pemandangan ini terjadi di siang hari, ini tidaklah janggal.   Di kedua sisi jalan, terdapat sekelompok anak-anak yang berbaris mencabuti rumput.   Kelompok anak-anak tadi mengenakan topi kuning taman kanak-kanak dengan seragam biru, berjongkok tenang sembari mencabuti rumput liar. Entah apa alasannya anak-anak TK itu melakukan hal semacam ini pada jam segini...   “Eh, ngapain mereka mencabut rumput liar jam segini?”   S-kun yang tengah menyetir-lah yang menanyakan ini pada temannya yang duduk di kursi belakang.   "Lho? Ngomong apaan kau?”   Belum tuntas pembicaraan, kelompok anak-anak TK tadi lenyap.   “Kau tidak lihat barisan anak TK yang mencabuti rumput liar tadi?”   "Eng..."   "Kau

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #18 : CAP TANGAN DI JENDELA

   Reiko-san pulang larut malam sehabis kerja lembur, ia berjalan seorang diri dengan langkah berat di jalan yang basah karena hujan.   "Reiko-san, ya? mari masuk, biar aku antarkan," kata seorang teman sambil mendekatkan mobilnya ke arahnya.   "Ah, kamu baik sekali," jawab Reiko-san sambil kemudian masuk ke dalam mobil temannya itu.   Hujan deras mengguyur kaca depan mobil, dan kelembapan menyelimuti bagian dalam dari jendela-jendela samping mobil tersebut.   Tanpa sengaja, ia melirik ke arah samping, pada kaca jendela yang dipenuhi kelembapan itu, terdapat sebuah cap tangan kecil.   Tak tahu siapa yang habis menapakkan cap tangan ini di bagian luar jendela mobil, wanita ini pun menelusuri dengan jarinya, cap tangan itu langsung berubah menjadi tetesan air dan mengalir pergi.   "Ah!" tak heran jika ia sebegitu terkaget.   Pasalnya, cap tangan ini rupanya ditapakkan dari bagian dalam mobil.   Sesaat kemudian, cap tangan lain yang tampak sedikit lebih besar

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #17 : TAKSI DI SENNICHIMAE

Gambar
  Sebagian orang mungkin masih ingat dengan peristiwa kebakaran yang memakan banyak korban jiwa di Sennichimae Department Store di Osaka.   Pasca kebakaran, banyak sekali rumor yang beredar. Ada mengaku melihat sosok pelanggan tetap yang tewas dalam kebakaran datang berbelanja ke sana; ada yang melihat sosok seorang ibu rumah tangga menuntun seorang anak dengan satu tangan sembari memegangi keranjang dengan tangan satunya dan berbelanja di lokasi kejadian; ada pula yang melihat sesosok karyawan toko yang memberi salam kepada pelanggan, dll. Desas-desus penampakan hantu dari korban kebakaran tersebut pun menyebar ke seluruh wilayah selatan Osaka. Meski desas-desus yang beredar ini hanyalah rumor, ada satu cerita yang cukup menarik untuk diperhatikan. (Sennichimae Department Store dari tampak atas, foto dari Wikipedia)   Yang mana ini adalah pengalaman pribadi seorang sopir taksi, H-san.   Saat itu, sebuah pusat perbelanjaan baru sedang dibangun di lokasi bekas Sennichimae Department Sto

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #16 : MOBIL MERAH

  Seorang pria menjual mobil barunya dan mengecat ulang bodi mobil yang awalnya berwarna putih bersih menjadi merah cerah.   Suatu malam, saat sedang mengantar temannya melewati jalan raya ibu kota dengan mobil tadi, sebuah sosok mendadak melintas di depan mobil.  Duag !   Sesuatu menghantam kap mesin.   "Tamat sudah! Aku menabrak orang!"   Ia pun segera mengerem dan keluar dari mobil dengan panik untuk memeriksa. Akan tetapi, tak ada tanda-tanda siapa pun.   "Tak ada orang."   "Apa mungkin yang tertabrak itu anjing kecil atau hewan lainnya, ya?"   “Yah, tapi yang kulihat tadi itu sosok manusia!”   Lantaran tidak menemukan kejanggalan, mereka lantas meninggalkan tempat kejadian dan melapor ke kantor polisi yang mereka lewati di jalan.   “Entah cuma perasaan saya atau apa, tapi saya merasa seperti menabrak sesuatu.”   Petugas polisi segera mengirim rekannya ke lokasi kejadian untuk memeriksa, namun tidak didapati ada yang mencurigakan. Polisi kemudian meng

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #15 : KELUARGA MENYEBRANG JALAN

  Kisah ini terjadi saat G-san dan beberapa temannya tengah dalam perjalanan dengan mobil menuju tempat bermain ski.   Malam mulai gelap, sewaktu mobil melaju di sepanjang jalan gunung, tiba-tiba seorang ibu dan putrinya melintas. Sementara mereka semua panik, keluarga ibu dan anak tadi berhasil menyeberang jalan dengan selamat. Dari kaca spion mobil, terpampang sosok keduanya di seberang jalan.   "Bahaya sekali!"   Mobil pun melaju beberapa saat lagi, dua sosok muncul seketika tepat di depan lampu mobil.   "Haa!"   Sosok tadi adalah ibu beserta putrinya yang mengenakan pakaian tipis dan sama sekali tidak sesuai dengan jalan pegunungan di musim dingin. Jika diamati lebih seksama, rupanya mereka keluarga ibu dan anak yang sebelumnya menyebrangi di jalan.   Selang melaju dua atau tiga kilometer, sosok serupa lainnya muncul lagi.   Situasi seperti ini terus berulang.   Keesokan harinya, G-san menceritakan pengalaman yang terjadi di malam sebelumnya itu kepada beberapa

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #24 : PRIA BERJAS BAGIAN 2

<<BAGIAN SEBELUMNYA   Aku pernah dengar satu cerita lainnya.   Suatu malam, sekeluarnya dari stasiun kereta, seorang lelaki pulang ke rumahnya seperti biasa melalui sebuah jalanan yang menanjak.   Saat si lelaki menanjaki selangkah demi selangkah jalan yang sepi dan tak berpenghuni itu, mendadak terdengar suara aneh " blak blak " dari atas jalan. Ia tilik dengan seksama, ternyata itu adalah seorang pria yang meringkuk, berguling-guling dari atas jalan menurun.   "Eh? Apa-apaan ini? Kenapa bisa ada orang meringkuk sambil berguling-guling di turunan..."   Posisi pria yang dimaksud memeluk kedua kakinya, membungkukkan tubuhnya menjadi bola, dan terus-menerus menggulingkan dirinya ke depan, tanpa ada halangan apa pun di jalurnya, begitu mulus menggelinding turun dari tanjakan. Pria tersebut berguling melewati samping si lelaki.   "Lho, lho?"   Si lelaki menoleh, jalan menurun itu kosong melompong, tidak ada apa-apa.   Namun, ia yakin bahwa yang dilihatny

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #23 : PRIA BERJAS BAGIAN 1

  Kisah berikut terjadi di Prefektur Akita.   Seorang fotografer statis, S-san, suatu kali mengendarai sepeda motornya di sepanjang jalan raya nasional yang lurus.   Tengah melaju kencang, ia merasakan kehadiran seseorang secara mendadak di belakangnya.   Ia pun segera menoleh, namun tak didapatinya sosok siapa pun.   Apa yang aneh? Diputarkanlah kepalanya ke belakang sekali lagi. Di dalam keranjang depan sepeda motornya, berduduk tenang seorang pria pekerja kantoran yang mengenakan setelan jas. Dasi pria tersebut berkibaran tertiup angin, senyuman nampak di wajahnya.   Di saat yang sama, ia bertemu pandang dengan pria di depannya itu. Ia tak kuasa menahan diri sehingga menjerit "Haaa!", lantas hilang kendali atas stang, dan ia pun terjungkal bersama kendaraannya.   Setelah bangkit, ia meninjau sekeliling, namun tak kunjung menemukan seorang pun. (Penerjemah : Owi-chan) BAGIAN SELANJUTNYA>> -KEMBALI KE DAFTAR MANGA JUNJI ITO KLIK DI SINI-

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #25 : KEDAI HOTDOG DI PUNCAK BUKIT

  Kisah ini terjadi sewaktu K-kun dan yang lainnya sedang berkendara menuju San'in untuk bersenang-senang.   Malam itu, ketika mereka melewati puncak bukit yang berdekatan dengan perbatasan Prefektur Tottori, sebuah cahaya merah terang terlihat di depan mereka.   Dari kejauhan tidak nampak jelas apa itu, begitu mobil semakin mendekat, barulah ketahuan kalau itu adalah kedai keliling yang diparkir di pinggir jalan puncak bukit.   “Eh, kalian lihat, deh, di tempat macam begini ternyata ada warung minum-minumnya juga.”   "Betul, pasti di sana jual oden juga, kan?"   “Kurasa lebih mirip kedai  ramen .”   Nyatanya, mereka semua salah tebak.   "Wah, jarang betul, ternyata penjual hot dog."   Kedai keliling itu menggantungkan lentera merah bertulisan "HotDog" di tirai pintu. Dari tirai pintu, kelihatan ada kursi-kursi di dalam, seorang pria dan seorang wanita tengah duduk di sana.   Di saat mobil melewati kios tersebut, pria dan wanita tadi membuka tirai deng

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 3 : TIGA BELAS KISAH TENTANG SESUATU YANG MUNCUL DI DALAM MOBIL & DI JALANAN

  Dinding gunung yang sunyi telah ditatah manusia, digali menjadi terowongan, kemudian dijadikan jalan raya. Setelah transportasi berkembang, kendaraan yang membawa keluarga maupun pasangan dapat melewati terowongan dengan pongah. Lantas kemana perginya "hantu" yang sedari awal menghuni dengan tentram di tempat-tempat ini? Perkembangan transportasi ini pula meningkatkan kemungkinan bagi siapa pun untuk mengalami fenomena-fenomena ganjil.   Selain itu, imbas dari perkembangan lalu lintas ialah banyaknya orang yang kehilangan nyawa dalam proyek pembangunannya, kecelakaan lalu lintas juga masih terus merenggut nyawa manusia. Dan lagi, alat transportasi ini ibarat sebuah “rumah”, sebuah ruang unik yang terpisah dari dunia luar. Dunia yang nampak familiar di luar jendela mobil bisa saja hilang tanpa jejak dalam sekejap. • KISAH #14 : SEDAN COKELAT • KISAH #15 : KELUARGA MENYEBRANG JALAN • KISAH #16 : MOBIL MERAH • KISAH #17 : TAKSI DI SENNICHIMAE • KISAH #18 : CAP TANGAN DI JENDEL

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #26 : PAGI BERSALJU

  Kondisi di suatu pagi berselimut oleh salju. Seorang animator, Q-san, tengah jalan-jalan di pusat kota dan menemukan pemandangan yang menakjubkan. Di antara celah gedung-gedung yang sempit sehingga mustahil untuk dimasuki oleh manusia, terhampar lapisan tipis salju. Di tengah lapisan salju tersebut, terdapat sebuah jejak kaki telanjang seorang anak kecil. (Penerjemah : Owi-chan) -KEMBALI KE DAFTAR MANGA JUNJI ITO KLIK DI SINI-

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #47 : BEGITU TERBANGUN

  Suatu Minggu malam, seorang temanku di Tokyo menelepon.   “Aku lagi menelepon dari rumah teman, soalnya aku tak berani pulang.”    "Ada apa, sih?"   "Aku lagi serius. Yang aku bilang ini betulan. Masa kau tidak percaya?"   Suara dan nada bicaranya di ujung panggilan telepon terdengar tidak biasa-biasanya.   "Ya sudah, sebenarnya ada kejadian apa?"   “Kalau aku ceritakan, mungkin kau tidak bakal percaya juga.”   Kejadian ini terjadi tiga hari lalu.   Ketika aku pulang ke apartemenku dari kantor, kamarku yang biasanya selalu berantakan tahu-tahu rapi sekali.   "Lho? Aku tidak ingat pernah membereskan kamar."   Ia tinggal seorang diri, selain dirinya, satu-satunya orang yang memegang kunci kamar adalah pacarnya. "Haha! pacarku datang buat bantu beres-beres kamar saat aku tidak ada, ya, tumben betul!" pikirnya. Malam itu, ia pun tidur tenang di kamar yang sudah rapi.   Biar bagaimanapun, ia seorang yang belum menikah, selang dua atau tiga

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #44 : SUDAH DAPAT IKAN, BELUM?

  H-san seorang lelaki tua yang hobi memancing.   Kapan pun punya waktu luang, ia akan mengendarai sepedanya ke sungai terdekat untuk memancing. Namun, karena harus bekerja siang harinya, ia hanya bisa memancing pada malam hari.   Kisah ini adalah pengalaman H-san sepuluh tahun silam.   Suatu malam di musim panas, ketika H-san tengah asyik memancing malam, tiba-tiba ia merasakan keberadaan seseorang di belakangnya. Ia pun menoleh dan mendapati seorang pria berambut putih yang mengenakan  yukata berdiri di tanggul tepi sungai dan memandang ke arahnya.   Pria itu tampak sedang memperhatikan H-san yang sedang memancing. Kendati H-san heran lantaran ada yang menontonnya memancing selarut ini, ia tidak terlalu mengindahkan dan terus saja memancing.   "Sudah dapat ikan belum?"   Tiba-tiba kata-kata ini datang dari arah belakang.   H-san terkejut dan menoleh, pria ber- yukata tadi sudah berdiri di belakangnya. Kalau pria itu datang dari tanggul tepi sungai, bagaimana bisa ia tidak

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #45 : RUMAH PASIR

  Sebuah keluarga membeli sebuah rumah yang baru dibangun.   Sesaat setelah pindahan, sang putri sulung, Y-san, mendapati pasir ada di rumah itu.   Lapisan pasir seringkali menumpuk pada tikar  tatami kamar Y-san yang berada di lantai dua tanpa sebab yang jelas. Awalnya ia mengira karena terbawa hembusan angin dari luar, namun meskipun ia menutup jendela dengan rapat sebelum keluar, ia masih menemukan lapisan pasir yang menumpuk sepulangnya ke rumah.   Sewaktu ia memindahkan lemari pakaian di dalam kamar juga, sejumlah besar pasir mengalir keluar dari dalamnya, sehingga membentuk tumpukan pasir kecil di dalam kamar.   Suatu waktu, bahkan terjadi seperti ini :   Seusai ibunya keluar dari kamar mandi,  Y-san pun  masuk untuk berendam. Ketika ia melangkah ke dalam bak mandi, tiba-tiba ia merasakan lapisan pasir di kakinya. Setelah diperhatikan lebih seksama, ternyata di dasar bak mandi memang ada tumpukan pasir.   “Bu, kenapa di bak mandi ada tumpukan pasirnya?”   Sang ibu tampak bingung

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #43 : TIGA ORANG DATANG

Gambar
  S-san dari bagian redaksi pernah mengalami hal seperti itu.   Dahulu, rumah S-san selalu terbuka lebar, terbuka sehingga teman-temannya bisa keluar masuk sesuka hati, mau itu menginapkah, atau sekadar mengobrol. Jadi, S-san tidak terlalu peduli dengan siapa pun yang masuk ke rumahnya.   Hari itu, S-san sedang tidur nyenyak di dalam rumah.   "Hoooi, tiga orang datang!"   Ia mendengar seseorang berteriak.   "Oh, masuk saja."   S-san masih terbaring tanpa bergerak. "Ada tiga orang yang datang? Siapa ya mereka?"   Pikiran ini baru saja melintas di benaknya, ujug-ujug sekujur tubuhnya tak bisa digerakkan.    Tubuhnya dipegangi dengan kuat dari belakang, dan pada saat yang sama, sepasang tangan secara perlahan mencekik lehernya.   Sementara ia meronta-ronta kesakitan lantaran tak bisa bernapas, cekikan di tubuhnya tiba-tiba mengendur.   Baru bertanya-tanya apa yang barusan terjadi, tanpa disangka, ia merasakannya kembali. Tangan-tangan yang melilit lehernya ki

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #46 : CELAH DI PINTU GESER

Gambar
  Semenjak kecil, si perempuan sudah diajari ibunya untuk selalu menutup pintu depan dan pintu kamarnya setiap kali pulang ke rumah.   "Kalau pintu atau pintu geser tidak ditutup rapat, seseorang bisa mengintip dari sana. Itulah yang dinamakan celah. Dalam kehidupan, kita tidak boleh membiarkan ada celah yang muncul. Menjaga penampilan agar selalu rapi. Memelihara etika dan sopan santun dengan baik. Semua itu adalah hal yang sama. Maka dari itu, celah di dalam kamar juga tidak boleh ada."   Si perempuan mengikuti nasehat ibunya dengan baik dan membiasakan diri untuk senantiasa menutup pintu.   Namun suatu hari, ia baru menyadari kalau pintu geser kamarnya sedikit terbuka. Ketika hendak menutup pintu itu, ia melihat seorang wanita tua tak dikenal mengintip dari celah pintu.   Tubuhnya pendek dan membungkuk, wajahnya dipenuhi keriput, tetapi matanya menyala terang. Dengan ekspresi menakutkan yang sulit diungkapkan, ia memelototi si perempuan dengan tajam, kemudian, " Jedag

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #58 : JELMAAN KITSUNE

  Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu di Hokkaido.   Namun sebelum menceritakan kisah ini, aku harus membuat pernyataan dahulu. Pihak yang terlibat, Y-kun, juga telah membuat pernyataan yang sama sebelum menceritakan pengalaman pribadinya ini.   Dalam pertunjukan kamigata   rakugo , ada   suatu lakon berjudul "Manju Kowai". Dalam versi pertunjukan resminya, ada satu plot di mana  kitsune   mempermainkan seseorang, dan plot ini hampir mirip dengan pengalaman Y-kun yang akan diceritakan selanjutnya. Y-kun sendiri bilang bahwa ia sudah mendengar lakon ini sebelumnya, namun ia tidak menyangka akan mengalaminya sendiri. Jadi, apa yang diceritakan di sini adalah kisah nyata, dan sama sekali tidak dikutip dari lakon rakugo .   Y-kun berasal dari utara Hokkaido, ia pernah mengunjungi Ishikari-shi bersama beberapa temannya saat masih mahasiswa.   Di suatu senja, Y-kun dan teman-temannya baru memulai permainan "uji nyali".   Jalan menuju gunung hanya ada satu, dan di p

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 5 : ENAM KISAH TENTANG SESUATU YANG SULIT UNTUK DIJELASKAN

  Jika berbicara mengenai kisah misteri, yang sering kali muncul di benak kita ialah hantu ataupun kitsune , namun, masih ada beberapa kejadian aneh lainnya yang tidak dapat dijelaskan.   Apa itu sebenarnya? Bagaimana bisa hal-hal tersebut muncul?   Tak seorang pun yang bisa menjelaskannya secara pasti. • KISAH #43 : TIGA ORANG DATANG • KISAH #44 : SUDAH DAPAT IKAN, BELUM? • KISAH #45 : RUMAH PASIR • KISAH #46 : CELAH DI PINTU GESER • KISAH #47 : BEGITU TERBANGUN • KISAH #48 : WANITA PENGHUNI SEBELAH   RECOMMENDED! *Kitsune berarti hewan rubah, namun yang dimaksud di sini adalah siluman rubah yang diyakini bisa menipu manusia dan bisa menjelma menjadi apa pun menurut legenda Jepang. -KEMBALI KE DAFTAR MANGA JUNJI ITO KLIK DI SINI-

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #12 : DONZURUBO

Gambar
  Dua puluh menit berjalan kaki dari "Stasiun Kaminotaishi" yang berada di jalur kereta Kintetsu Minami-Osaka, Anda akan menemukan tempat wisata bernama "Donzurubo".   "Donzurubo" sendiri adalah nama gunung di sana.   Karena merupakan gunung yang disakralkan, terkadang ada peziarah yang datang untuk beribadah. Jalan setapak di sini hampir berupa tangga lurus, dan setelah mendaki hingga ke tingkat tertinggi, Anda bisa melihat pemandangan batu kapur yang jarang ditemui. Dan karena letaknya yang sangat dekat dengan universitas, film eksperimental mahasiswa sering kali diambil gambarnya di sini. (Gambar dari Wikimedia Commons)   Ngomong-ngomong, juniorku pernah syuting film 8mm di tempat ini.   "Hei, pergi ke mobil di bawah dan ambilkan baterai buatku!"   Q-kun yang dimintai tolong, lekas menjawab dengan sigap, "Baik!" dan berlari menuruni tangga yang panjang.   Kerosak kerosak kerosak kerosak   Ada sesuatu yang berlari menuruni tangga bers

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #11 : KEPALA YANG MELAYANG BAGIAN 2

<<BAGIAN SEBELUMNYA    Sebenarnya, aku juga pernah melihat benda aneh yang sama.   Kejadiannya terjadi beberapa waktu lalu, ketika aku pergi ke sebuah agensi produksi seni yang terletak di Minamimorimachi, Osaka, untuk menemui direktur agensi tersebut dan membicarakan beberapa hal.   Di depanku ada sang direktur, dan di belakang sang direktur terdapat jendela besar dengan pemandangan gedung-gedung bertingkat dan apartemen yang berantakan. Di luar jendela, kulihat sesuatu yang tampak seperti bola hindar yang tertutup tanah, membubung ke udara.   Kantor ini jelas berada di lantai lima.   Hah? Ketika berusah menerka-nerka, kulihat bola yang melayang naik itu, kini mulai turun kembali.   Bola itu menatap wajahku, tertawa cekikikan.   Ternyata benda yang terlihat seperti bola hindar itu sebenarnya adalah sebuah kepala manusia yang rambutnya acak-acakan, dan penuh dengan tanah (atau mungkin itu pembusukan?).   Belum sempat bereaksi, kepala tersebut jatuh dan menghilang.   Aku bergegas