Postingan

Menampilkan postingan dari September 22, 2024

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 9 : TIGA KISAH TENTANG TUMBUHAN

  Tumbuhan adalah makhluk hidup.   Namun pemahaman dasar ini menjadi semakin lemah akhir-akhir ini.   Permasalahan kerusakan hutan telah menjadi isu lingkungan hidup yang mendapat perhatian global saat ini. Kita bisa dengan entengnya mengatakan : "Banyak tanaman yang sedang mengalami pembantaian". Sejauh mana para pengelola hutan dan konsumen kayu menyadari masalah ini?   Ada satu cerita tentang seorang wanita yang gemar menghias kamarnya dengan bunga kering. Kamarnya dipenuhi bunga-bunga kering di mana-mana. Pemandangan seperti itu memberi kesan aneh kepada pemerhatinya, seakan "bunga kering sebenarnya adalah mumi tanaman". Kendati cerita ini tidak bermaksud menyalahkan si wanita, namun ini patut direnungkan.   Dalam proses mengumpulkan cerita-cerita ini, aku juga teringat sebuah kejadian.   Ini terjadi di saat adik perempuanku menikah.   Aku sedang membantu adikku pindahan. Ada sebuah karangan bunga segar pemberian orang lain, dan adikku tidak tahu mesti diapakan.

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #76 : POHON YANG BERURAI AIR MATA

  Seorang wanita yang pernah bekerja denganku memiliki ketajaman indera yang kuat, terkadang ia mengatakan hal-hal yang sangat mengejutkan.   Dirinya sangat suka bermain pisau ketika masih kecil, sering kali ia memotong ini itu bersama teman-temannya. Namun lambat laun, ia merasakan bahwa benda yang dipotong seperti mengirimkan pesan "hentikan! hentikan ..." padanya.   Terutama saat memotong pohon kecil.   Jika ia memotong dahan dan daun, tidak ada kelainan. Ini karena dahan dan daun ibarat rambut dan kuku manusia, terkadang memang perlu dipangkas.   Namun jika ia memotong batang pohon secara sembarangan, maka akan keluar banyak getah dari luka di batang pohon tersebut, sehingga pohon tersebut nampak seperti sedang menangis. Anehnya, meski anak-anak lain memotong batang pohon secara sembarangan seperti dirinya, fenomena yang sama tidak terjadi.   "Pasti tanaman-tanaman itu juga tahu kalau hanya aku yang bisa merasakan ini, kan?" ucapnya.   Sejak saat itu, ia sering

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 10 : TIGA BELAS KISAH TENTANG ORANG YANG TELAH TIADA

  Apa yang terjadi setelah seseorang meninggal dunia?   Tentunya, ini merupakan pertanyaan yang tak dapat dijawab.   Namun, kisah-kisah dalam bab berikut akan memberi tahu kita bahwa setelah kematian, kesadaran dapat ditransmisikan dalam beberapa bentuk.   Suatu ketika, aku sedang duduk di kursi penumpang sebuah mobil boks, tiba-tiba saja terdengar suara "gubrak" akibat tabrakan. Sesadarnya kembali, aku mendapati diriku duduk di dalam mobil boks yang penyok, tubuhku berlumuran darah. Di saat itulah aku menyadari sesuatu yang teramat mendalam : "Karena diriku masih hidup, aku mengetahui bahwa diriku telah mengalami kecelakaan mobil. Andai aku mati dalam kondisi ini, mungkin aku takkan mengetahui bahwa diriku telah mengalami kecelakaan mobil, dan takkan mengetahui bahwa diriku telah mati, dengan kesadaran yang masih berada dalam awang-awang kecelakaan mobil dan terombang-ambing di sekitar tempat kejadian".   Pemandangan dalam kematian seperti apa yang disaksikan oleh

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #74 : JALAN BERCABANG

  Di belakang kampung halaman pacarku terdapat sebuah gunung yang ditumbuhi hutan bambu lebat. Terdapat pula sisa-sisa bunker perlindungan serangan udara pada bagian lereng gunungnya.   "Kamu jangan sekali-sekali main ke sana!"   Saat pacarku masih seorang gadis kecil, orangtuanya selalu melarangnya menginjakkan kaki di gunung itu.   Suatu sore, saat sedang bermain di halaman rumahnya, ia tiba-tiba mendengar : "Kemari ... kemari ...."   Suara panggilan seorang wanita yang datang entah dari mana.   "Ada yang memanggil! Aku yang dipanggil, ya?"   Ia berjalan ke arah suara itu, melewati ladang sayur, hingga sampai pada jalan setapak di tengah sawah. Namun, tak sesosok pun yang terlihat.   "Mungkin asal suaranya dari gunung, ya?"   Ia pun melenggang ke hutan bambu dengan santai.   Sebuah gua tampak di depan matanya.   Inilah kali pertama ia menerobos tempat terlarang ini.   "Enggak boleh! Kalau masuk, pasti dimarahi orang dewasa."   Ia leka

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #71 : ANTARA PUKUL 5 HINGGA PUKUL 5 LEWAT 15 MENIT

  Hal ini agak membingungkan. Terlebih lagi, teman-teman yang mengalami kejadian ini bersamaku tidak terlalu menganggapnya serius. Sepertinya hanya aku saja yang sangsi.   Terjadinya ketika aku masih mahasiswa. Berlokasi di sudut lantai dua asrama mahasiswa bergaya barat di Universitas C di Kyoto. Saat itu, beberapa mahasiswa termasuk aku tengah berkumpul di salah satu kamar asrama sambil ngobrol-ngobrol. Kami semua sengaja menyambangi Kyoto untuk menonton film semalam suntuk, dan sebelum jam pemutaran dimulai, kami berkumpul di kamar asrama teman ini untuk menghabiskan waktu. Rencana kami untuk mulai berangkat bersama ialah tepat pukul 5.   "Aku juga ikut! Kalau sudah jam lima, jangan lupa bangunkan aku, ya!"   Usai A-kun menyampaikan pesannya, ia kembali ke kamarnya di lantai satu untuk tidur. A-kun juga tinggal di gedung asrama ini. Lantaran habis begadang malam harinya untuk menulis laporan, ia baru bisa memejamkan mata siang hari itu.   Akhirnya waktu menunjukkan pukul l