Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 17, 2024

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #66 : "NOBIAGARI" MEMANJANGI GUNUNG KONGO

Gambar
  Malam itu indah berbulan purnama di langit.   Ia sedang mengendarai Mercedes-Benz di jalan perindustrian yang diterangi cahaya rembulan.   Secara mendadak, ia mendapati bentuk Gunung Kongo yang terlihat melalui kaca depan agak berbeda dari biasanya.   Haa?  Dilihat lebih cermat, bentuk gunung itu jadi semakin aneh, seakan cenderung semakin membesar dan mengembang.   Apa pandanganku kabur? Apa disebabkan cahaya bulan?   Saat masih bertanya-tanya, Gunung Kongo tiba-tiba berubah menjadi sosok hitam raksasa yang sangat besar, memanjang ke arah langit.   Karena kaca depan mobil membatasi pandangannya, ia tidak bisa melihat ke arah mana sosok hitam itu memanjang ke langit. Hanya terlihat  jelas bayangan hitam seperti kaki raksasa yang melayang lembut menjauhi Gunung Kongo.   Ia pun segera keluar dari mobil dan menelisik ke arah langit. Selain indahnya bulan purnama yang berada di angkasa, hanya ada panorama Gunung Kongo seperti yang biasa ia...

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #67 : ORANG YANG PERNAH MELIHAT TENGU

Gambar
  Berikut adalah pengalaman yang dibagikan oleh seorang teman yang pernah bekerja sebagai jurnalis sebuah majalah.   Ia sedang menyambangi wilayah sekitar Tohoku untuk peliputan, warawiri ke berbagai tempat, hingga sampai di sebuah desa kecil.   Desa kecil ini bersahaja juga tenteram. Tengah berjalan-jalan, tiba-tiba ia mendapati belasan warga desa yang memegang batang bambu dan sekop sembari menunjuk-nunjuk ke arah langit dan bergegaokan. Bahkan ada nenek-nenek memegangi sapu dan kakek-kakek yang mengangkat senapan di tengah kerumunan.   "Permisi, apa yang terjadi?"  tanyanya lantaran  begitu penasaran dengan tingkah para warga desa.   "Di sana, di atas kabel listrik itu, barusan ada tengu berdiri di sana!"   "Tengu? Apa itu?"   "Kau belum pernah dengar, ya? tengu itu yang hidungnya panjang!”   "Kami semua berkumpul untuk menangkap tengu, sayangnya dia lolos ...." (Gambar dari Yokai Wiki)   Setelah beberapa saat, keributan para war...

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #62 : GUNUNG TEMPAT DUA REMBULAN MUNCUL

  Ketika pacarku masih di sekolah dasar, ia harus menempuh jalan pegunungan sejauh delapan kilometer dengan berjalan kaki untuk sampai ke sekolah setiap hari.   Anak-anak sekolah lain di desanya yang kebetulan searah membentuk kelompok untuk pulang-pergi sekolah bersama-sama. Jika mengikuti jadwal pelajaran biasa, mereka biasanya sampai rumah sebelum gelap. Jika pulang sekolah menjelang senja, sesampainya di desa sudah gelap gulita.   Pada saat-saat seperti itulah—terutama saat bulan purnama—, terkadang mereka dapat melihat dua bulan muncul di puncak gunung di tengah perjalanan.   "Wah! Ada dua bulan!"   "Benar! Indahnya!"   Anak-anak sekolah yang menyaksikan pemandangan begitu janggal ini lantas berdecak kagum.   Kemudian, salah satu bulan ini mulai bergerak mengikuti langkah kaki anak-anak sekolah, sinarnya seakan memamerkan eksistensinya.   Bulan itu selalu nampak di sebelah cabang-cabang pohon tinggi, dan tak pernah terpaut di angkasa.   ...

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #60 : KERETA SUARA

  Ini juga kisah tentang seorang wanita.   Suatu ketika, ia sedang menunggu kereta di stasiun.   Kedua sisi peron didesaki calon penumpang yang menunggu kereta.   Teeet , klakson berbunyi, pertanda kereta akan tiba di stasiun.   Pada saat ini, para calon penumpang yang semula duduk di bangku panjang juga berdiri satu demi satu, semua orang berdiri di sepanjang garis putih di peron. Namun, tidak nampak tanda-tanda kedatangan keretanya sama sekali. Dilihat ke terowongan tempat kereta seharusnya muncul pun tak ada cahaya sama sekali.   Yang terdengar hanyalah suara kereta melintasi peron, gujes , gujes  ... gujes , gujes  ... gujes , gujes ....   Para calon penumpang di kedua sisi peron berusaha keras mencari dengan dengan mata kepala mereka, akan tetapi tidak ditemui keberadaan kereta. Beberapa saat kemudian, suara kereta ini berlalu dari peron dan memasuki terowongan.   Kemudian,  teeet , bunyi klakson teredam gema di dalam terowong...