Ketika masih kuliah, aku biasa naik kereta Kintetsu dan turun di stasiun Kishi, lalu naik bus selama 10 menit untuk ke kampus. Namun jika ketinggalan bus, aku harus berjalan kaki selama 30 menit atau lebih. Saat itu malam musim gugur ketika aku kelewatan bus pada hari itu, sehingga dengan terpaksa berjalan kaki ke stasiun dari kampus untuk kemudian pulang ke rumah. Kuambil jalan pintas yang melalui ladang padi. Hari sudah gelap, dan hanya lampu jalan saja yang menuntunku. Ketika sedang berjalan, tiba-tiba kusaksikan pemandangan yang membuatku terhenti. Di bawah lampu jalan, sosok memanjang terpantul di tanah. Namun tak seorang pun di sekitarnya. Lampu jalan menyinari sebuah papan pemberitahuan berbentuk segi empat di pinggir ladang. Bayangan yang seharusnya segi empat itu malah berupa sosok manusia, terpantul di jalanan dalam satu garis lurus yang memanjang. Kepala, bahu, tangan yang memanjang, dan tubuh yang besar, tampak seperti bayangan manusia. Beberapa hari kemudian, aku