Reiko-san pulang larut malam sehabis kerja lembur, ia berjalan seorang diri dengan langkah berat di jalan yang basah karena hujan. "Reiko-san, ya? mari masuk, biar aku antarkan," kata seorang teman sambil mendekatkan mobilnya ke arahnya. "Ah, kamu baik sekali," jawab Reiko-san sambil kemudian masuk ke dalam mobil temannya itu. Hujan deras mengguyur kaca depan mobil, dan kelembapan menyelimuti bagian dalam dari jendela-jendela samping mobil tersebut. Tanpa sengaja, ia melirik ke arah samping, pada kaca jendela yang dipenuhi embun itu, terdapat sebuah cap tangan kecil. Tak tahu siapa yang habis menapakkan cap tangan ini di bagian luar jendela mobil, wanita ini pun menelusuri dengan jarinya, cap tangan itu langsung berubah menjadi tetesan air dan mengalir pergi. "Ah!" tak heran jika ia sebegitu terkaget. Pasalnya, cap tangan ini rupanya ditapakkan dari bagian dalam mobil. Sesaat kemudian, cap tangan lain yang tampak sedikit lebih besar dari