SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #92 : KUIL DI MANA ONI MENAMPAKKAN DIRI

  S-ko-san bilang bahwa ia pernah melihat oni ketika masih kecil.

  Saat itu, ia sering pergi ke kuil dekat rumahnya untuk bermain, yang mana orang dewasa selalu memberitahu sebelah mana yang tidak boleh dimasuki dan sebelah mana yang tak boleh dijadikan tempat bermain, ada banyak larangannya. Namun, begitu anak-anak mulai bermain—terutama saat bermain kejar-kejaran atau petak umpet, mereka cenderung lupa semua larangan tersebut.

  Hari itu, ia bermain petak umpet di kuil bersama anak-anak tetangga.

  S-ko-san bingung menemukan tempat  bersembunyi, dan tanpa sengaja bersembunyi di gudang yang menurut orang dewasa tidak boleh dimasuki. Gudang itu adalah tempat penyimpanan omikoshi¹, dengan pintu kayu besar merintangi jalan masuk. Ketika mengintip ke luar melalui kisi-kisi pintu kayu itu, detak jantungnya seolah nyaris berhenti berdetak.

  Di sana ada seorang nenek tua mengenakan pakaian putih dengan rambut putih acak-acakan.

  Darah merah menetes dari sudut mulutnya. Di kepalanya ada dua tanduk kecil melengkung.

  Itu oni²!

  Ah! ia sangat ketakutan sampai dia tak bisa bergerak.

  Onibaba³ itu sepertinya menyadarinya. Ia membuka mulutnya lebar-lebar dan berjalan ke arah si bocah dengan ekspresi garang di wajahnya. Namun, entah karena tidak bisa masuk atau tidak ingin masuk ke gudang, onibaba berhenti di ambang pintu. Ia mengeluarkan suara menggeram, uhh, uhh, sambil mulai mondar-mandir di luar pintu.

   Tiba-tiba ....

  "S-ko-chan, tertangkap kau!"

 Temannyalah yang memanggilnya. Seketika ia  sadar dan tubuhnya akhirnya dapat digerakkan kembali. Ingin agar teman-temannya melihat apa yang baru saja saksikan, dilihatnya lagi ke luar pintu dan menemukan bahwa sosok onibaba tadi sudah tidak ada.

 "Nenek itu pasti oni! Tadi aku melihat oni!”

(sosok onibaba dalam film berjudul Onibaba tahun 1964)

  Setelah itu, ia kerap bercerita ke teman-temannya tentang pemandangan mengerikan yang dilihatnya saat itu.

  Banyak anak yang juga mengaku pernah melihat sosok oni di dekat kuil setelahnya, entah pengalaman yang sekadar dibesar-besarkan oleh orang lain, ataukah ini benar adanya. 

  Di suatu hari usai kejadian ini telah lama berlalu, sang adik berlarian pulang sambil menangis. Karena menangisnya terlalu keras, tak bisa ditanyakan apa yang sudah terjadi.

  Ternyata adiknya juga melihat oni.

  Semua temannya begitu ketakutan sehingga berhamburan dengan panik, menyisakan sang adik laki-laki yang tak sempat melarikan diri. Ia berlarian seorang diri di dalam kuil, dan akhirnya bersembunyi di gudang tempat omikoshi ditempatkan. Sosok oni juga hilang di saat bersamaan.

  Malam itu, mereka memberanikan diri untuk membeberkan insiden penampakan oni itu pada ayah mereka. Setelah mendengar ini, ayah mereka berkata, "Haa! Kalian melihat oni! Mungkin nenek tua itu yang berubah menjadi oni!"

  Ayah bercerita bahwa nenek tua yang dimaksud telah lama meninggal. Si nenek merupakan seorang kikir, yang bahkan enggan memercayai anaknya sendiri. Orang-orang dewasa yang mengenal si nenek juga bilang bahwa dia tidak pernah menunjukkan belas kasihan sedikit pun kepada tetangganya, dan setelah mati pun si nenek takkan bisa beristirahat dengan tenang. Ayah mereka juga menjelaskan bagaimana ciri-ciri si nenek tua di saat meninggal ketika sang ayah masih bocah, hampir mirip dengan oni yang mereka lihat, hanya saja tidak ada tanduk di kepalanya.

  Manusia memang benar-benar bisa menjadi oni.

  Mereka bergentayangan di dunia ini sebagai arwah penasaran.

  Hingga kini pun, desa tersebut masih sering terdengar ada orang yang melihat penampakan oni di kuil itu.

Penerjemah : Owi-chan

¹Tandu yang dihias megah dan diusung beramai-ramai dalam festival matsuri
²Jenis yokai atau siluman dalam cerita rakyat Jepang berwujud ³Oni berwujud nenek-nenek.

Komentar