SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #65 : BAYANGAN MONONOKE

  Pengalaman semacam itu juga dialami oleh K-san yang pernah menjadi petugas keamanan di sebuah universitas perikanan.

  Di suatu musim panas beberapa tahun lalu, saat ia sedang berpatroli tengah malam di kampus, tiba-tiba ia mendengar suara plung dari kolam ikan, seolah ada sesuatu yang jatuh ke dalamnya. Lantaran sebelumnya sering terjadi pencurian ikan, pikir K-san, "Malam ini maling ikan itu mesti kutangkap," lalu bergegas menuju kolam ikan.

  Tak ada seorang pun di sekitar kolam ikan. Ia pun mengambil senter dan menyoroti seluruh area, yang nampak hanya sisa riak besar di permukaan kolam. Pastilah ada seseorang yang melompat ke dalamnya.

  Menengok ke bawah, ia mendapati jejak kaki basah yang berasal dari permukaan air. Langkah kaki basah ini berlanjut hingga ke ujung bangunan kampus.

  K-san mengikuti ke mana jejak itu mengarah.

  Jejak kaki itu menyempil masuk ke lorong sempit di antara bangunan kampus. Di ujung lorong hanya ada tembok beton; ini sama saja menangkap kura-kura di dalam tempurung!

  Disorotkannya senter ke bagian dalam lorong, dan benar saja, ada sosok hitam berjongkok di tanah.

  "Hoi! Keluar kau, hadapi aku!" teriak K-san pada bayangan itu, namun bayangan itu hanya diam saja.

  "Tidak mau keluar, ya? Kalau begitu aku yang masuk dan menangkapmu!”

  Saat ia mendekati bayangan itu .... 

  "Hyah!"

  Bayangan hitam itu mengeluarkan suara aneh lalu lekas bangkit.

  K-san terkejut mendengar suara seaneh itu hingga membuatnya mundur tiga langkah. Pada saat itulah ia melihat wajah sebenarnya dari bayangan itu, membuatnya tak tahan untuk berteriak.

 "Wuah!"

  Tingginya kira-kira seperti siswa sekolah dasar, berkulit kelimis, berwajah hitam dengan mulut lebar mencapai telinga, sorot matanya tajam dan menakutkan, ketiga jarinya yang amat kurus dan panjang terhubung oleh selaput; pembuluh darah terlihat jelas pada selaput itu .... Sungguh seperti makhluk air.

  Makhluk itu melompat-lompat di antara dinding bangunan kampus, plok, plok, plok, meninggalkan jejak kaki basah. Kemudian ia melompat dengan kencang, melampaui tembok belakang, dan menghilang ke dalam semak-semak di balik tembok.

  Yang paling mengherankan, sewaktu melompat ke dalam semak mestinya terdengar ada suara, tapi tidak ada suara sama sekali saat itu. Entah makhluk itu terbang ke langit, ataukah raib begitu saja ....

  K-san sendiri bilang bahwa ia langsung paham; makhluk itu bukanlah berasal dari dunia yang kita tinggali.

  Keesokan harinya, K-san langsung mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai petugas keamanan.

Penerjemah : Owi-chan

*Mononoke adalah jenih arwah pendendam, baik arwah orang mati maupun arwah orang hidup. Namun ada juga yang menyamakannya dengan yokai.

Komentar