SHIN MIMIBUKURO DAI JUUYA - KISAH #8 : KEKUATAN PSIKIS
Sempat ada booming kekuatan psikis ketika H-san masih sekolah dasar.
Ini semua berawal dari seorang mentalis asing yang melakukan trik membengkokkan sendok di sebuah acara televisi.
Tak lama setelah siaran itu, F-oniichan jadi topik perbincangan hangat di kalangan para kerabatnya.
Konon katanya, ia punya kekuatan psikis.
Entah benar atau tidak, H-san hanya mendengar ini dari salah seorang kerabat, yang mana membuatnya mulai mengumpulkan sendok dengan maksud bisa ditunjukkan aksi membengkokkannya saat bertemu F-oniichan suatu nanti.
Lantaran mereka jarang bertemu, tanpa terasa sudah terkumpul sekantong kertas penuh.
Seluruh kerabat tengah berkumpul di rumah H-san untuk upacara Hoji¹.
Sang siswa SMP, F-oniichan, yang telah lama ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba.
Di malam setelah upacara Hoji usai, H-san mengundang F-oniichan ke kamarnya.
Digelarkan bantal duduk untuknya, kemudian menundukkan kepala seraya memohon padanya.
"F-niichan, tolong bengkokkan sendok ini."
Diletakkannya sebuah sendok di hadapan F-oniichan yang tengah berduduk.
"Sekarang lagi tidak bisa."
"Kenapa?"
"Aku enggak bisa memusatkan energi kalau perutku kosong²."
"... Hah? Enggak apa-apa dibikin marah? Yaudah, nih, kubikin marah. Niichan tukang bohong! GOBLOK! TOLOL! TAHI! ...."
Diberondong terus-menerus dengan umpatan kasar di depan matanya sendiri seperti itu, wajahnya langsung memerah.
"Maju kau!" teriak sang abang.
Duag, lantai tatami digebrak, sendok itu pun terpental, berputar sekitar satu kali, lalu bengok dan terjatuh secara perlahan.
Hebat! Luar biasa! Siapa sangka ia bisa membengkokkan tanpa menyentuh sama sekali.
"Bengkokkan yang lain, dong."
"Udah cukup," jawab sang abang sembari pergi.
Esok paginya, F-oniichan beserta keluarga terlihat tengah masuk ke dalam mobil.
H-san yang keluar untuk mengucap sampai jumpa menyerahkan sebuah kantong kertas kepada F-oniichan yang duduk di kursi penumpang.
"Apa, nih? Oleh-oleh? Berat banget .... Hah, isinya sendok."
"Tolong dibengkokkan semua, ya, nanti kirim lagi. Soalnya mau kubagikan ke teman-temanku."
"Bego, kau betul-betul mikir bisa begitu?"
Sudah bisa ditebak.
"Lho, maksudnya gimana? F-niichan tukang bohong. Yang kemarin itu bohong-bohongan, ya? Cuma nipu, kan? Rupanya Niichan orang kayak begitu. Kekuatan psikis apanya? Konyol banget."
Lantas ia merampas kantong kertas itu dengan wajah merah padam, bermaksud meminjamnya.
Pintu pun ditutup dan mobil mulai melaju.
Namun langsung berhenti setelah berjalan sedikit.
Pintu kursi penumpang dibuka, "H, ini kukembalikan," ucap F-oniichan sambil meletakkan kantong kertas di jalan, mobil pun segera pergi.
H-san memandang kantong kertas itu dengan kecewa.
"Memang mustahil juga, sih .... Terlalu berlebihan."
Ketika mengambil dan melihat isinya, seluruh sendok di dalamnya bengkok tanpa terkecuali.
Penerjemah : Sultan Palsu
¹Upacara mengenang kematian seseorang dalam agama Buddha di Jepang.
²Teks aslinya adalah 腹がたたん (hara ga tatan) yang juga berarti dibuat marah.
*Hampir seluruh dialog dalam koleksi cerpen ini menggunakan dialek Kansai, jadi beberapa akan diganti dengan kata tidak baku.
*Cerpen ini telah diadaptasi menjadi serial TV Kaidan : Shin Mimibukuro episode 96.
Komentar
Posting Komentar