SHIN MIMIBUKURO DAI JUUYA - KISAH #7 : LANTAI DUA
Seorang reporter wanita, M-san, telah tinggal di sebuah apartemen di Joto-ku, Osaka-shi, sejak ia lahir.
Sewaktu kecil, pemandangan dari jendela ialah masih adanya sisa-sisa beberapa nagaya¹ kayu berlantai dua—dengan empat atau lima sambung—yang terletak di lahan sebelah tempat tinggalnya.
Nagaya-nagaya tersebut hendak digusur untuk pembangunan gedung apartemen bertingkat.
Ekskavator mulai masuk lokasi, mengguyurkan air agar debu tidak berkepulan, kemudian merobohkan bangunan-bangunan itu secara bertahap mulai dari ujung.
Suatu hari, ia yang tengah menyaksikan pembongkaran dari jendela apartemen merasa tergerak untuk melihat isi nagaya-nagaya tersebut sebelum rata seutuhnya.
Di hari libur konstruksi, M-san mengajak beberapa temannya untuk menjelajahi nagaya-nagaya yang tak berorang itu.
Kendati belum genap setahun tidak berpenghuni, tikar tatami di dalamnya telah lapuk berkoyakan, serpihan dinding-dinding retak juga berserakan di lantai.
Mereka jajaki pula lantai duanya.
Kelompokan ini pun menaiki tangga, sewaktu bocah lelaki terdepan membuka pintu geser untuk memasuki kamar di lantai dua, ....
Wuah, teriaknya.
Apa?
Di dalamnya nampak pintu geser lemari pakaian yang telah roboh.
Pintu geser tersebut terlihat mengambang di udara. Seperti ada sesuatu di lantai tatami, kemudian pintu geser ini jatuh menimpa di atasnya.
Di kolong pintu geser yang mengambang di udara ini terjuntai rambut panjang.
Ketika menyaksikan ini, semuanya terkejut, menyangka adanya sosok seseorang di sana.
Awalnya mereka sebegitu kaget sampai nyaris berhenti bernapas, namun tidak terjadi apa-apa. Perlahan mereka pun tenang kembali setelah beberapa saat.
Paling cuma manekin atau boneka, atau mungkin rambut palsu, pikir bocah lelaki satunya sembari memasuki kamar untuk hendak menarik rambut itu.
Seketika dari bawah tatami terdengar, "hwaaa", suara yang sulit didefinisikan sebagai erangan maupun suara dari seorang wanita secara jelas, kemudian rambut itu—krasak-kresek—terseruput masuk ke dalam kolong pintu geser.
Mereka pun menjerit sambil berhamburan keluar serempak.
Bahkan sepulangnya ke apartemen, mereka semua tidak henti-hentinya menangis lantaran amat ketakutan.
"Sampai sekarang aku masih kepikiran. Kalau pintu gesernya aku yang angkat ...," ujar M-san yang merinding sepanjang bercerita.
Penerjemah : Sultan Palsu
¹Rumah sambung mirip kontrakan seperti di manga Uzumaki karya Ito Junji.
*Cerpen ini telah diadaptasi menjadi manga one-shot karya Ito Junji berjudul Monster Prop dalam manga Mimi's Tales of Terror. Sementara untuk adaptasi versi serial TV Kaidan : Shin Mimibukuro, terdapat di episode ke-109 berjudul Empty House.
Komentar
Posting Komentar