Postingan

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #25 : KEDAI HOTDOG DI PUNCAK BUKIT

  Kisah ini terjadi sewaktu K-kun dan yang lainnya sedang berkendara menuju San'in untuk bersenang-senang.   Malam itu, ketika mereka melewati puncak bukit yang berdekatan dengan perbatasan Prefektur Tottori, sebuah cahaya merah terang terlihat di depan mereka.   Dari kejauhan tidak nampak jelas apa itu, begitu mobil itu mendekat, barulah ketahuan kalau itu adalah kedai keliling yang diparkir di pinggir jalan puncak bukit.   “Eh, kalian lihat, deh, di tempat macam begini ternyata ada warung minum-minumnya juga.”   "Betul, pasti di sana jual oden juga, kan?"   “Kurasa lebih mirip kedai  ramen .”   Nyatanya, mereka semua salah tebak.   "Wah, jarang betul, ternyata penjual hot dog."   Kedai keliling itu menggantungkan lentera merah bertulisan "HotDog" di tirai pintu. Dari tirai pintu, kelihatan ada kursi-kursi di dalam, seorang pria dan seorang wanita tengah duduk di sana.   Di saat mobil melewati kios tersebut, pria dan wanita tadi membuka tirai dengan s

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 3 : TIGA BELAS KISAH TENTANG SESUATU YANG MUNCUL DI DALAM MOBIL & DI JALANAN

  Dinding gunung yang sunyi telah ditatah manusia, digali menjadi terowongan, kemudian dijadikan jalan raya. Setelah transportasi berkembang, kendaraan yang membawa keluarga maupun pasangan dapat melewati terowongan dengan pongah. Lantas kemana perginya "hantu" yang sedari awal menghuni dengan tentram di tempat-tempat ini? Perkembangan transportasi ini pula meningkatkan kemungkinan bagi siapa pun untuk mengalami fenomena-fenomena ganjil.   Selain itu, imbas dari perkembangan lalu lintas ialah banyaknya orang yang kehilangan nyawa dalam proyek pembangunannya, kecelakaan lalu lintas juga masih terus merenggut nyawa manusia. Dan lagi, alat transportasi ini ibarat sebuah “rumah”, sebuah ruang unik yang terpisah dari dunia luar. Dunia yang nampak familiar di luar jendela mobil bisa saja hilang tanpa jejak dalam sekejap. •KISAH #14 : SEDAN COKELAT (ON PROGRESS) •KISAH #15 : KELUARGA YANG MENYEBRANG JALAN (ON PROGRESS) •KISAH #16 : MOBIL MERAH (ON PROGRESS) •KISAH #17 : TAKSI DI SEN

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #26 : PAGI BERSALJU

Kondisi di suatu pagi berselimut oleh salju. Seorang animator, Q-san, tengah jalan-jalan di pusat kota dan menemukan pemandangan yang menakjubkan. Di antara celah gedung-gedung yang sempit sehingga mustahil untuk dimasuki oleh manusia, terhampar lapisan tipis salju. Di tengah lapisan salju tersebut, terdapat sebuah jejak kaki telanjang seorang anak kecil. (Penerjemah : Owi-chan) -KEMBALI KE DAFTAR MANGA JUNJI ITO KLIK DI SINI-

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #47 : BEGITU TERBANGUN

  Suatu Minggu malam, seorang temanku di Tokyo menelepon.   “Aku lagi menelepon dari rumah teman, soalnya aku tak berani pulang.”    "Ada apa, sih?"   "Aku lagi serius. Yang aku bilang ini betulan. Masa kau tidak percaya?"   Suara dan nada bicaranya di ujung panggilan telepon terdengar tidak biasa.   "Ya sudah, sebenarnya ada kejadian apa?"   “Kalau aku ceritakan, mungkin kau tidak bakal percaya juga.”   Kejadian ini terjadi tiga hari lalu.   Ketika aku pulang ke apartemenku dari kantor, kamarku yang biasanya selalu berantakan tahu-tahu rapi sekali.   "Lho? Aku tidak ingat pernah membereskan kamar."   Ia tinggal seorang diri, selain dirinya, satu-satunya orang yang memegang kunci kamar adalah pacarnya. "Haha! pacarku datang buat bantu beres-beres kamar saat aku tidak ada, ya, tumben betul!" pikirnya. Malam itu, ia pun tidur tenang di kamar yang sudah rapi.   Biar bagaimanapun, ia seorang yang belum menikah, selang dua atau tiga hari, ka

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #44 : SUDAH DAPAT IKAN, BELUM?

  H-san seorang lelaki tua yang hobi memancing.   Kapan pun punya waktu luang, ia akan mengendarai sepedanya ke sungai terdekat untuk memancing. Namun, karena harus bekerja siang harinya, ia hanya bisa memancing pada malam hari.   Kisah ini adalah pengalaman H-san sepuluh tahun silam.   Suatu malam di musim panas, ketika H-san tengah asyik memancing malam, tiba-tiba ia merasakan keberadaan seseorang di belakangnya. Ia pun menoleh dan mendapati seorang pria berambut putih yang mengenakan  yukata berdiri di tanggul tepi sungai dan memandang ke arahnya.   Pria itu tampak sedang memperhatikan H-san yang sedang memancing. Kendati H-san heran lantaran ada yang menontonnya memancing selarut ini, ia tidak terlalu mengindahkan dan terus saja memancing.   "Sudah dapat ikan belum?"   Tiba-tiba kata-kata ini datang dari arah belakang.   H-san terkejut dan menoleh, pria ber- yukata tadi sudah berdiri di belakangnya. Kalau pria itu datang dari tanggul tepi sungai, bagaimana bisa ia tidak

SMASHED (KISAH PENYEK) BAGIAN 2

Gambar
<<HALAMAN SEBELUMNYA Jangan lupa komen & share :)  -DAFTAR MANGA JUNJI ITO LAINNYA KLIK DI SINI- INGIN BERDONASI UNTUK BLOGSPOT KAMI? KLIK LINK  TRAKTEER  BERIKUT ATAU TRANSFER MELALUI APLIKASI DANA :

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #45 : RUMAH PASIR

  Sebuah keluarga membeli sebuah rumah yang baru dibangun.   Sesaat setelah pindahan, sang putri sulung, Y-san, mendapati pasir ada di rumah itu.   Lapisan pasir seringkali menumpuk pada tikar  tatami kamar Y-san yang berada di lantai dua tanpa sebab yang jelas. Awalnya ia mengira karena terbawa hembusan angin dari luar, namun meskipun ia menutup jendela dengan rapat sebelum keluar, ia masih menemukan lapisan pasir yang menumpuk sepulangnya ke rumah.   Sewaktu ia memindahkan lemari pakaian di dalam kamar juga, sejumlah besar pasir mengalir keluar dari dalamnya, sehingga membentuk tumpukan pasir kecil di dalam kamar.   Suatu waktu, bahkan terjadi seperti ini :   Seusai ibunya keluar dari kamar mandi,  Y-san pun  masuk untuk berendam. Ketika ia melangkah ke dalam bak mandi, tiba-tiba ia merasakan lapisan pasir di kakinya. Setelah diperhatikan lebih seksama, ternyata di dasar bak mandi memang ada tumpukan pasir.   “Bu, kenapa di bak mandi ada tumpukan pasirnya?”   Sang ibu tampak bingung

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #43 : TIGA ORANG DATANG

Gambar
  S-san dari bagian redaksi pernah mengalami hal seperti itu.   Dahulu, rumah S-san selalu terbuka lebar, terbuka sehingga teman-temannya bisa keluar masuk sesuka hati, mau itu menginapkah, atau sekadar mengobrol. Jadi, S-san tidak terlalu peduli dengan siapa pun yang masuk ke rumahnya.   Hari itu, S-san sedang tidur nyenyak di rumah.   "Hoooi, tiga orang datang!"   Ia mendengar seseorang berteriak.   "Oh, masuk saja."   S-san masih terbaring tanpa bergerak. "Ada tiga orang yang datang? Siapa ya mereka?"   Pikiran ini baru saja melintas di benaknya, ujug-ujug sekujur tubuhnya tak bisa digerakkan.    Tubuhnya dipegangi dengan kuat dari belakang, dan pada saat yang sama, sepasang tangan secara perlahan mencekik lehernya.   Sementara ia meronta-ronta kesakitan lantaran tak bisa bernapas, cekikan di tubuhnya tiba-tiba mengendur.   Baru bertanya-tanya apa yang barusan terjadi, tanpa disangka, ia merasakannya kembali. Tangan-tangan yang melilit lehernya kini ter

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #46 : CELAH DI PINTU GESER

Gambar
  Semenjak kecil, si perempuan sudah diajari ibunya untuk selalu menutup pintu depan dan pintu kamarnya setiap kali pulang ke rumah.   "Kalau pintu atau pintu geser tidak ditutup rapat, seseorang bisa mengintip dari sana. Itulah yang dinamakan celah. Dalam kehidupan, kita tidak boleh membiarkan ada celah yang muncul. Menjaga penampilan agar selalu rapi. Memelihara etika dan sopan santun dengan baik. Semua itu adalah hal yang sama. Maka dari itu, celah di dalam kamar juga tidak boleh ada."   Si perempuan mengikuti nasehat ibunya dengan baik dan membiasakan diri untuk senantiasa menutup pintu.   Namun suatu hari, ia baru menyadari kalau pintu geser kamarnya sedikit terbuka. Ketika hendak menutup pintu itu, ia melihat seorang wanita tua tak dikenal mengintip dari celah pintu.   Tubuhnya pendek dan membungkuk, wajahnya dipenuhi keriput, tetapi matanya menyala terang. Dengan ekspresi menakutkan yang sulit diungkapkan, ia memelototi si perempuan dengan tajam, kemudian, " Jedag

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #58 : JELMAAN KITSUNE

  Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu di Hokkaido.   Namun sebelum menceritakan kisah ini, aku harus membuat pernyataan dahulu. Pihak yang terlibat, Y-kun, juga telah membuat pernyataan yang sama sebelum menceritakan pengalaman pribadinya ini.   Dalam pertunjukan kamigata   rakugo , ada   suatu lakon berjudul "Manju Kowai". Dalam versi pertunjukan resminya, ada satu plot di mana  kitsune   mempermainkan seseorang, dan plot ini hampir mirip dengan pengalaman Y-kun yang akan diceritakan selanjutnya. Y-kun sendiri bilang bahwa ia sudah mendengar lakon ini sebelumnya, namun ia tidak menyangka akan mengalaminya sendiri. Jadi, apa yang diceritakan di sini adalah kisah nyata, dan sama sekali tidak dikutip dari lakon rakugo .   Y-kun berasal dari utara Hokkaido, ia pernah mengunjungi Ishikari-shi bersama beberapa temannya saat masih mahasiswa.   Di suatu senja, Y-kun dan teman-temannya baru memulai permainan "uji nyali".   Jalan menuju gunung hanya ada satu, dan di p

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - BAB 5 : ENAM KISAH TENTANG SESUATU YANG SULIT UNTUK DIJELASKAN

  Jika berbicara mengenai kisah misteri, yang sering kali muncul di benak kita ialah hantu ataupun kitsune , namun, masih ada beberapa kejadian aneh lainnya yang tidak dapat dijelaskan.   Apa itu sebenarnya? Bagaimana bisa hal-hal tersebut muncul?   Tak seorang pun yang bisa menjelaskannya secara pasti. • KISAH #43 : TIGA ORANG DATANG • KISAH #44 : SUDAH DAPAT IKAN, BELUM? • KISAH #45 : RUMAH PASIR • KISAH #46 : CELAH DI PINTU GESER • KISAH #47 : BEGITU TERBANGUN • KISAH #48 : WANITA PENGHUNI SEBELAH   RECOMMENDED! *Kitsune berarti hewan rubah, namun yang dimaksud di sini adalah siluman rubah yang diyakini bisa menipu manusia dan bisa menjelma menjadi apa pun menurut legenda Jepang. -KEMBALI KE DAFTAR MANGA JUNJI ITO KLIK DI SINI-

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #12 : DONZURUBO

Gambar
  Dua puluh menit berjalan kaki dari "Stasiun Kaminotaishi" yang berada di jalur kereta Kintetsu Minami-Osaka, Anda akan menemukan tempat wisata bernama "Donzurubo".   "Donzurubo" sendiri adalah nama gunung di sana.   Karena merupakan gunung yang disakralkan, terkadang ada peziarah yang datang untuk beribadah. Jalan setapak di sini hampir berupa tangga lurus, dan setelah mendaki hingga ke tingkat tertinggi, Anda bisa melihat pemandangan batu kapur yang jarang ditemui. Dan karena letaknya yang sangat dekat dengan universitas, film eksperimental mahasiswa sering kali diambil gambarnya di sini. (Gambar dari Wikimedia Commons)   Ngomong-ngomong, juniorku pernah syuting film 8mm di tempat ini.   "Hei, pergi ke mobil di bawah dan ambilkan baterai buatku!"   Q-kun yang dimintai tolong, lekas menjawab dengan sigap, "Baik!" dan berlari menuruni tangga yang panjang.   Kerosak kerosak kerosak kerosak   Ada sesuatu yang berlari menuruni tangga bers

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #11 : KEPALA YANG MELAYANG BAGIAN 2

<<BAGIAN SEBELUMNYA    Sebenarnya, aku juga pernah melihat benda aneh yang sama.   Kejadiannya terjadi beberapa waktu lalu, ketika aku pergi ke sebuah agensi produksi seni yang terletak di Minamimorimachi, Osaka, untuk menemui direktur agensi tersebut dan membicarakan beberapa hal.   Di depanku ada sang direktur, dan di belakang sang direktur terdapat jendela besar dengan pemandangan gedung-gedung bertingkat dan apartemen yang berantakan. Di luar jendela, kulihat sesuatu yang tampak seperti bola hindar yang tertutup tanah, membubung ke udara.   Kantor ini jelas berada di lantai lima.   Hah? Ketika berusah menerka-nerka, kulihat bola yang melayang naik itu, kini mulai turun kembali.   Bola itu menatap wajahku, tertawa cekikikan.   Ternyata benda yang terlihat seperti bola hindar itu sebenarnya adalah sebuah kepala manusia yang rambutnya acak-acakan, dan penuh dengan tanah (atau mungkin itu pembusukan?).   Belum sempat bereaksi, kepala tersebut jatuh dan menghilang.   Aku bergegas

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #10 : KEPALA YANG MELAYANG BAGIAN 1

  Suatu pagi di musim panas, aku pergi mengunjungi salah seorang teman di sebuah apartemen dekat kampus.   Begitu masuk kamar unit apartemen temanku itu, kulihat seluruh jendelanya tertutup koran. Temanku berdiri terpaku di tengah ruangan bersuasana aneh ini. Di pojok ruangan, berduduk dua mahasiswi berusia seumuran.   "Hei, ada apa?"   Ia tak menjawab pertanyaanku ini, dan hanya menundukkan kepalanya saja.   Kedua gadis tadi tampak lesu dan linglung. Tiba-tiba saja, mereka menangis tersedu-sedu.   Temanku kemudian menceritakan alasannya dengan ragu-ragu.   Mereka bertiga hendak mengerjakan tugas kelulusan bersama-sama. Dan hari itu, mereka berkumpul hanya untuk mendiskusikan tugas kelulusan tersebut. Aku yang mengunjungi apartemennya itu pun lantaran sudah berjanji akan membantu.   Kejadiannya saat ia mengantar dua gadis tadi dari Stasiun Kishi menuju apartemennya. Waktu itu, ia berbelok dari perempatan menuju universitas dan terus lurus.   Tiba-tiba, gadis yang berduduk di

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA : KISAH #8 : BALING-BALING BAMBU

  Dari universitasku berkuliah, jika berjalan ke arah yang berlawanan dari Stasiun Kishi, akan sampai di Tondabayashi-shi.   Suatu sore, seorang temanku sedang mengendarai sepeda di sepanjang jalan tersebut.   Ketika sampai di tengah jembatan yang melintasi anak sungai Yamato, tiba-tiba ia merasakan ada sebuah baling-baling bambu yang melayang lembut di atas kepalanya.   Ia pun melihat sekeliling dan mendapati seorang bocah lelaki yang mengenakan celana pendek berdiri di tepi sungai di seberang.   "Pasti baling-baling bambu punya bocah itu!"   Segera setelah ia berpikir demikian, bocah lelaki itu meluncur " serrr " secara sejajar dengan tanggul tepi sungai.    Saat itu juga, temanku langsung bergidik di sekujur tubuhnya dan segera berbalik, berpacu kembali secepat mungkin untuk melaporkannya kepada kami.   Bocah lelaki itu tidak sedang berjalan, berlari, mengendarai sepeda, ataupun bermain skateboard. Ia bersikeras bahwa bocah lelaki yang ia lihat itu "meluncur

SHIN MIMIBUKURO DAI ICHIYA - KISAH #3 : PEMBALAK DI TENGAH MALAM

  Kisah ini terjadi pada liburan musim panas di tahun keempat sekolah dasar.   Saat menginap di kampung halaman Ibuku yang berada di Izushi-cho, Prefektur Hyogo, aku terbangun oleh suara jam dinding pada pukul tiga pagi. Bisa kudengar suara pembalak menebang pohon di kejauhan seberang gunung, namun entah suara tersebut sudah ada sebelum saat kudengar, ataukah baru saja dimulai.   Toook... toook...   Bunyinya seperti batang pohon yang dihantam benda besi.   Suara tersebut bergema dan bergaung ke penjuru pegunungan dan lembah.   Toook... toook...   Saat itu tengah malam di rumah kerabat. Makanya begitu terbangun, sulit bagiku untuk kembali tidur.   Hanya suara bergema di pegunungan itu sajalah yang kudengar terus tanpa henti.   Apa suara ini memang benar suara dari pembalak yang menebang pohon?   Dengan segera, kudengar sambil kutelaah dengan seksama.   Toook... toook...   Aku yakin suara itu adalah bunyi pohon ditebang menggunakan kapak, sama persis dengan yang pernah kudengar di acara